Pernah membeli handphone bekas ? Jika ya, mungkin pernah juga mengalami masalah pada security code yang tidak standar lagi atau sudah dirubah. Begitu sulit menebak untuk mengetahui kode tersebut dikarenakan kode standarnya telah berubah (diganti). Pada handphone nokia kode standarnya terdiri dari 5 digit namun dapat diganti hingga 8 digit. Bagitu penting security code ini hingga sebuah handphone dapat memulihkan software yang mengalami crash. Tidak itu saja, penghapusan kontak sekaligus pun terkadang harus menggunakan security code ini.
Untuk anda yang membeli handphone baru pun bisa saja terkena masalah ini, dikarenakan lupa atau pun kehilangan tempat penyimpanan kode. Parahnya lagi, anda harus memasukan kode yang benar saat handphone dinyalakan sewaktu berganti SIM CARD. Tanpa kode yang benar di jamin anda akan mengalami keputus asaan. Memang security code ini di referensikan sebagai 'tameng' ketika handphone anda hilang atau diakses oleh orang yang tidak anda inginkan.
Sebenarnya mudah saja untuk mengatasi masalah ini, anda tinggal melakukan flashing yaitu penanaman 'sistem operasi' baru (re-install).Namun tindakan tersebut untuk sebagian orang sangat merugikan, dikarenakan proses flashing akan membersihkan semua memory yang tersimpan. Jadi data-data yang telah tersimpan akan dihapus sehingga akan lenyap dari memory handphone. Memory yang hilang ini adalah memory internal bukan eksternal. Dan cara selanjutnya adalah memasukan kode dengan benar. Tindakan ini tidak memiliki resiko kehilangan data, hanya saja masalahnya kita tidak mengetahui siapa pembeli pertama handphone anda atau anda memang lupa kodenya.
Hmmm... sebenarnya ada cara bagaimana menyelamatkan handphone anda atau menormalkan handphone anda. Sebut saja 'menjebol' security code. Tidak seperti flashing, proses ini tidak akan menghapus data-data pada memory internal handphone. Namun bukan bermaksud membohongi anda, cara bagaimana menjebolnya tidak saya tulis di sini, tidak enak kalau artikel panjang-panjang. Bisa bikin kepala pusing + mata lelah. Sambil saya membuka note pad untuk bikin postingan lanjutannya (bag 2), anda bisa jadi orang yang pertama membacanya via email. Ayo silahkan masukan alamat email anda dibawah ini untuk dapat artikel selanjutnya, gratis ko..!!
Untuk anda yang membeli handphone baru pun bisa saja terkena masalah ini, dikarenakan lupa atau pun kehilangan tempat penyimpanan kode. Parahnya lagi, anda harus memasukan kode yang benar saat handphone dinyalakan sewaktu berganti SIM CARD. Tanpa kode yang benar di jamin anda akan mengalami keputus asaan. Memang security code ini di referensikan sebagai 'tameng' ketika handphone anda hilang atau diakses oleh orang yang tidak anda inginkan.
Sebenarnya mudah saja untuk mengatasi masalah ini, anda tinggal melakukan flashing yaitu penanaman 'sistem operasi' baru (re-install).Namun tindakan tersebut untuk sebagian orang sangat merugikan, dikarenakan proses flashing akan membersihkan semua memory yang tersimpan. Jadi data-data yang telah tersimpan akan dihapus sehingga akan lenyap dari memory handphone. Memory yang hilang ini adalah memory internal bukan eksternal. Dan cara selanjutnya adalah memasukan kode dengan benar. Tindakan ini tidak memiliki resiko kehilangan data, hanya saja masalahnya kita tidak mengetahui siapa pembeli pertama handphone anda atau anda memang lupa kodenya.
Hmmm... sebenarnya ada cara bagaimana menyelamatkan handphone anda atau menormalkan handphone anda. Sebut saja 'menjebol' security code. Tidak seperti flashing, proses ini tidak akan menghapus data-data pada memory internal handphone. Namun bukan bermaksud membohongi anda, cara bagaimana menjebolnya tidak saya tulis di sini, tidak enak kalau artikel panjang-panjang. Bisa bikin kepala pusing + mata lelah. Sambil saya membuka note pad untuk bikin postingan lanjutannya (bag 2), anda bisa jadi orang yang pertama membacanya via email. Ayo silahkan masukan alamat email anda dibawah ini untuk dapat artikel selanjutnya, gratis ko..!!