iklan

Festival Museum Nusantara

Festival Museum Nusantara adalah sebuah pergelaran festival museum yang berasal dari seluruh nusantara. Penyelenggaraan di Taman Mini sebagai proyek pemerintah dalam usaha pencapaian target kunjungan wisata. Website pendukung festival museum nusantara ini diprakasai oleh kemuseumyuk.com
Pembenahan berbagai sarana umum juga dilakukan guna meningkatkan rasa nyaman pengunjung Festival Museum Nusantara. Hotspot gratis pun disediakan untuk anda yang ingin beraktifitas online. Jangan khawatir jumlahnya tak sedikit, hampir diseluruh area.

Untuk menyukseskan festival ini beragam acara seperti Exhibition, Seminar, Talk Show, Hiburan, lomba untuk anak-anak dan lain-lain dijadwalkan berlangsung selama satu tahun penuh. Salah satu dari 17 museum yang dilibatkan dalam pengenalan warisan budaya bangsa serta sarat pendidikan ini adalah Museum Asmat.

Bangganya saya, mengingat kekhasan seni ukir suku asal Bangsa Indonesia ini mampu menarik perhatian besar turis mancanegara sehingga terlahirlah gedung Museum Asmat sebagai hasil tanggapan terbaik yang pendiriannya diprakasai oleh Ibu Tien Soeharto.

Seperti tertuang pada situs panitia, spesifikasi gedung Museum Asmat mencontoh model rumah Kariwari, yakni rumah pemujaan suku Tobati-Enggros, penduduk asli ditepi Danau Sentani, Papua. Namun dikembangkan menjadi bangunan berarsitektur modern. Terdiri atas tiga bangunan utama dan dua bangunan penghubung berbentuk segi delapan, diberi kesan rumah pangggung. Atap berbentuk kerucut tiga setinggi 25 meter berbahan GRC dan pada permukaannya diberi kesan daun Mumbia. Diberbagai bagian bangunan diberi ragam hias dengan warna khas Asmat, yakni merah, putih serta hitam.

Festival Museum Nusantara
Tentunya segala kenyamanan Taman Mini Indonesia Indah sudah sepantasnya menjadi tujuan wisata keluarga. Mengunjungi Festival Museum Nusantara merupakan perwujudan pengenalan terhadap bangsa. Oleh karena itu, mari sukseskan kejayaan museum sejarah negara dengan berkunjung ke Festival Museum Nusantara. Mari tunjukkan pada dunia dengan mengenali bangsa.

1 comments:

Arcava delete Senin, 28 Desember, 2009

Museum ya... asli dengernya aja muales banget, berasa kembali ke zaman 'gak enak' dulu. Abis bosen juga cuma liat2 doang, seandainya ada sesi interaktifnya d museum, misal.. simulasi jadi suku dayak hehehe... tapi saya gak mau coba :)

Go Mr.. Up Up.. lanjutkan tulisannya!